Shalat Rebo Wekasan Haram, Ini Penjelasan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari Pendiri NU

- Kamis, 25 Agustus 2022 | 12:47 WIB
Pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari haramkan shalat dengan niat Rebo Wekasan di bulan Safar. (Instagram @sekolahkehidupan24jam)
Pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari haramkan shalat dengan niat Rebo Wekasan di bulan Safar. (Instagram @sekolahkehidupan24jam)

LumajangNetwork- Pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari haramkan shalat dengan niat Rebo Wekasan di bulan Safar.

Rebo Wekasan adalah hari terakhir pada bulan Safar dimana sebagian tarekat meyakini perlu melakukan shalat untuk menghindari nasib sial.

Dalam kitab Tanqih al-Fatwa al-Hamidiyah, NU Menjawab Problematika Umat dari PWNU Jatim dikutip juga pendapat Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari, pendiri NU tentang keharaman shalat Rebo Wekasan.

Baca Juga: Doa Memasuki Bulan Safar dari Habib Abu Bakar Al Adni, Semoga Kita Dilapangkan Berkah

وَلاَ يَحِلُّ اْلإِفْتَاءُ مِنَ الْكُتُبِ الْغَرِيْبَةِ. وَقَدْ عَرَفْتَ اَنَّ نَقْلَ الْمُجَرَّبَاتِ الدَّيْرَبِيَّةِ وَحَاشِيَةِ السِّتِّيْنَ لاِسْتِحْبَابِ هَذِهِ الصَّلاَةِ الْمَذْكُوْرَةِ يُخَالِفُ كُتُبَ الْفُرُوْعِ اْلفِقْهِيَّةِ فَلاَ يَصِحُّ وَلاَ يَجُوْزُ اْلإِفْتَاءُ بِهَا

“Tidak boleh berfatwa dari kitab-kitab yang aneh. Anda telah mengetahui bahwa kutipan dari kitab Mujarrabat Dairabi dan Masail Sittin yang menganjurkan salat tersebut (Rebo Wekasan) bertentangan dengan kitab-kitab fikih, maka shalatnya tidak sah, dan tidak boleh berfatwa dengannya.”

Namun, jika memang ingin melakukan shalat (di hari Rabu terakhir bulan Safar) maka niatkanlah sebagai Shalat Hajat, seperti dalam hadis berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى أَوْفَى الأَسْلَمِىِّ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « مَنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى اللَّهِ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِهِ فَلْيَتَوَضَّأْ وَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لْيَقُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ أَسْأَلُكَ أَلاَّ تَدَعَ لِى ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا لِى ثُمَّ يَسْأَلُ اللَّهَ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ مَا شَاءَ فَإِنَّهُ يُقَدَّرُ ».

Hadits: “Barang siapa punya hajat kepada Allah atau diantara makhluk Allah, maka wudlu’lah dan shalatlah 2 rakaat, lalu baca doa ....” (HR Ibnu Majah. Sebagian ulama menilai hadis ini dhaif, namun tetap boleh diamalkan)

Maupun shalat Sunah Mutlak, dan shalat Tasbih, maka diperbolehkan, setelah shalat kemudian dilanjutkan dengan berdoa.

Baca Juga: Simak Kapan 1 Safar dan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2022

Shalat Rebo Wekasan diharamkan karena Islam tidak menyukai tathayyur (mengikuti pertanda sial) dan tasya'um (meyakini sesuatu sebagai pembawa sial).

Islam menyukai tafa'ul (kata-kata positif yang diharapkan terjadi), hal ini sesuai hadits nabi:

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لاَ طِيَرَةَ، وَخَيْرُهَا الفَأْلُ» قَالُوا: وَمَا الفَأْلُ؟ قَالَ: «الكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ. رَواه البخاري

Halaman:

Editor: Naufal Firdaus Nurdiansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X