Kisah Sahabat Nabi Muhammad, Abu Bakar Ash Shiddiq Sang Pembenar Kabar Isra Miraj

LumajangNetwork - Kisah sahabat Nabi Muhammad Shalallahu'alaihiwasallam Abu Bakar Ash Siddiq dalam perjuangannya membela dakwah Rasulullah selalu menjadi inspirasi bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kisah sahabat Nabi Muhammad, Abu Bakar Ash Siddiq salah satunya ketika Abu Bakar menerima berita tentang peristiwa Isra Miraj, yakni perjalanan Nabi Muhammad ke langit ketujuh berjumpa dengan Allah dan juga para nabi sebelumnya.

Dalam kisah sahabat Nabi Muhammad ini, Abu Bakar tidak ragu sedikitpun dengan yang disampaikan dengan kekasihnya, Rasulullah.

Baca Juga: Malam Lailatul Qadar, Tanda Kapan Terjadinya yang Dijelaskan Nabi Muhammad

Tidak seperti sebagian dari kaum Quraisy yang langsung menganggap Isra Miraj adalah lelucon. Bahkan, sebagian sahabat Nabi saat itu merasa berita Isra Miraj adalah ujian berat bagi keimanan mereka.

Karena, perjalanan menuju langit ketujuh hanya dalam satu malam tidak dapat ditangkap dengan akal dan logika manusia.

Dalam Tafsir Ibu Katsir, dikisahkan sejumlah orang-orang Quraisy menuju ke rumah Abu Bakar setelah mereka menerima kabar perjalanan Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad Shalallahu'alaihiwasallam.

Baca Juga: Perbedaan Pendapat Tanggal Nuzulul Quran di Bulan Ramadhan, Ketahui Selengkapnya

Sesampainya di rumah Abu Bakar, orang-orang ini langsung bertanya, "Bagaimanakah pendapatmu tentang temanmu (yakni Nabi Muhammad)? Dia menduga bahwa dirinya telah mengunjungi Baitul Maqdis dan kembali ke Mekah dalam satu malam saja."

Sahabat Abu Bakar balik bertanya, "Apakah dia telah mengatakan hal itu?"

Mereka menjawab, "Ya, benar."

Maka Abu Bakar berkata, "Saya bersaksi bahwa sesungguhnya jika dia (Nabi Muhammad Shalallahu'alaihiwasallam) benar-benar mengatakan hal itu, sungguh dia (Rasulullah) adalah benar."

Baca Juga: 4 Golongan yang Tidak Diampuni Saat Malam Lailatul Qadar

Mereka bertanya, "Apakah kamu (Abu Bakar) perca­ya, sekalipun dia (Rasulullah) mengatakan bahwa dirinya datang ke negeri Syam, lalu kembali ke Mekah dalam satu malam sebelum pagi hari tiba?"